Istri Cerdas, Konflik Tuntas

Berteriak keras untuk mempertahankan sudut pandang, adalah hal yang paling sering dilakukan suami istri ketika terjadi konflik. Ini meyebabkan kondisi semakin sulit dan hubungan menjadi kacau.

Sebagai istri, haruslah ia menentukan tujuan yang jelas dari konflik yang dihadapinya. Apakah dia ingin keluar sebagai pemenang? atau berusaha membuktikan bahwa dirinya benar dan sedang menghadapi kebodohan suami? Sungguh, istri yang berpikiran seperti ini akan membayar mahal di kemudian hari.

Justru istri harus bisa menjaga harga diri suami di saat-saat kritis seperti itu, walaupun suami yang bersalah. Sebab jatuhnya harga diri, hanya akan menyulut kebencian suami yang tidak pernah bisa dilupakan setip laki-laki. Dan akan di balasnya penghinaan itu di kesempatan lain.

Apakah istri mengira, dengan berhasil memenangkan konflik ia akan bisa memaksakan pikiranya kepada sumai? Tak mungkin. Justru akan membuang banyak waktu dan usaha dengan percuma. Sebaliknya istri harus pandai menghormati sudut pandang suami, meskipun ia tidak menyetujuinya.

Beberapa istri memang berhasil menguasai suami yang mengalah karena sudah capek bertengkar. Namun isteri-isteri ini tidak merasa bahagia dan sering emosi. Ini dikarenakan suaminya kehilangan kepribadian dan hanya mampu mengekor kepada istri. Kondisi ini tak mungkin membawa kebahagiaan rumah tangga.

Jangan takut terjadi konflik, karena itu bukanlah bahaya yang mengancam rumah tangga. Bukanlah semua masalah punya jalan keluar, selagi kedua pasangan berusaha saling memahami dalam suasana kasih sayang?

Langkah-langkah Praktis dan Realitas untuk Menyelesaikan Konflik serta Meminimalisir Kerugian

-Yang Tenang yang Menang
-Minta maaf jika salah, Tetap hormat jika benar
-Perceraian Rasa
-Mengubah Suami dengan Manis
-Lepaskan Kemarahan
-Berdamai melalui hubungan intim
-Jangan memperbesar masalah
-Jauhkan intervensi orang ketiga
-Jangan menyiksa Diri
-Hindari pantangan suami
-Tempat pelampiasan
-Jika suami mengadu
-Tak Perlu lari

Ingatlah selalu :
♥Jangan memberi senjata kepada suami yang akan menikam Anda Sendiri.
♥Jangan memberi kesempatan suami untuk mengubah konflik yang ada menjadi permusuhan.
♥cegahlah keluarga dan teman-teman agar tidak intervensi dalam konflik rumah tangga Anda.
♥Jangan Hancurkan mental Anda dengan meratapi nasib dan mengasihani diri sendiri.
♥Jadilah sosok yang praktis dan realistis
♥Manfaatkan konflik yang ada untuk mengetahui titik kelemahan rumah tangga Anda. Lalu tangani kelemahan itu.

0 comments:

Post a Comment

Menarik