Apakah uang adalah alasan utama anda dalam mengambil keputusan? Jika ya, maka kisah ahli kecantikan dari Tiananmen ini bisa menjadi inspirasi baru bagi kita.
Liu Yuzhen adalah seorang wanita yang peduli dengan kebersihan kota yang dicintainya. Saking pedulinya, bahkan ia sangat jarang absen dalam membersihkan lapangan Tiananmen, Beijing selama 17 tahun terakhir.
Setiap hari sang nenek berusia 75 tahun ini secara sukarela membersihkan Lapangan Tiananmen dari sampah-sampah yang berserakan. Bagi Liu Yuzhen, membersihkan kota bersejarah itu adalah suatu sumbangsih nyata yang wajib dilakukan sebagai bentuk rasa cinta bagi ibukota negaranya.
Para petugas keamanan dan kebersihan yang resmi bahkan sampai menyebut Liu Yuzhen sebagai "Ahli Kecantikan Sukarela di Tiananmen." Tentu, gelar ini adalah sebuah gelar yang dianugrahkan oleh karena pengakuan yang tulus atas aksi nyata yang tiada duanya.
Satu harapan yang coba ditebarkan oleh Liu Yuzhen adalah semoga aksi sapu sampah setiap hari yang diperbuatnya dapat menjadi teladan bagi warga yang lain. Bila hal itu terjadi, maka aktifitas sapu sampah lapangan Tiananmen pasti menjadi lebih ringan.
Renungan
Kepedulian kita tidak semata dilihat dari seberapa banyak hal-hal ideal yang kita ungkapkan. Lebih dari sekedar kata, sumbangsih nyata adalah hal-hal sederhana yang kita lakukan setiap hari.
Sang nenek Liu Yuzhen setia melakukan aksi nyata membersihkan Tiananmen sejak tahun 1974 sampai sekarang. Dan apa yang diperbuatnya telah dinikmati manfaatnya oleh begitu banyak orang.
Aksi nyata apa yang kita perbuat yang bermanfaat bagi komunitas kita, berguna bagi sesama kita dan berpengaruh baik bagi generasi kita? Ingat, dalam aksi nyata yang positif, uang bukanlah segala-galanya.
0 comments:
Post a Comment