Sifat Welas Asih dan Kejujuran

Dengan sifat welas asih dan kejujuran, maka akan membangkitkan sifat watak dasar manusia yang baik. Seorang yang welas asih, keinginan hatinya adalah untuk membebaskan semua umat dari penderitaan tanpa memikirkan dirinya sendiri.

Seekor induk rusa ketika kedua anaknya sudah mulai belajar berjalan, pagi buta ketika kedua anaknya masih tidur sudah keluar mencari makanan.

Dia bermaksud setelah pulang dari mencari makanan akan mengajar anak-anaknya mencari makan serta menjaga diri menghindari dari bahaya.
Setelah mendapat makanan rumput hijau yang segar, saat perjalanan pulang dia terjebak dalam perangkap yang dibuat oleh pemburu. Induk rusa itu sambil menangis memikirkan kedua anaknya.

Pemburu akhirnya tiba, induk rusa berlutut memohon kepada pemburu untuk membiarkannya pulang ke rumah memberi makan serta mengajari anaknya mencari makan, dia berjanji keesokkan harinya akan kembali  ke sini menyerahkan diri.

Pemburu melihat rusa ini dapat berbicara, di dalam hatinya sangat terkejut dan gembira. Dia memutuskan akan mempersembahkan rusa ajaib ini kepada raja, supaya dia menjadi terkenal dan mendapat hadiah dari raja. Tetapi setelah berpikir sejenak, dia berubah pikiran dan melepaskan induk rusa pulang.

Induk rusa bergegas berlari pulang, suasana hatinya sangat sedih memikirkan kedua anaknya. Setelah sampai dirumah dia berkata kepada kedua anaknya, “Anak ku, mama akan menceritakan sebuah kebenaran dan ketidakkekalan di dunia ini kepada kalian. Jika kalian sudah memahami kebenaran ini, maka kelak jika kalian menghadapi masalah apa pun kalian nantinya tidak akan terlalu sedih lagi. Kalian harus ingat hidup ini sangat singkat, segalanya akan berubah tidak pernah abadi, nilai dari keluarga, kasih sayang semuanya tidak abadi….,” ujar induk rusa itu.

Anak-anaknya sambil menangis bertanya, “Lalu kenapa mama masih harus menepati janji kepada orang jahat tersebut?." Induk rusa berkata, “Tanpa Iman, dunia akan hancur, tidak ada kejujuran dunia akan runtuh, demi kelangsungan dan harapan dunia, saya rela berkorban, daripada menipu orang lain. Mama rela mati demi integritas dari pada menipu untuk hidup.”

Setelah selesai berkata, sambil menahan tangisannya induk rusa berlari keluar. Anak-anak rusa pun mengejarnya dengan sekuat tenaga. Ketika sang Pemburu melihat induk rusa memenuhi janjinya datang kembali, dia menjadi sangat terharu. Dengan tangan merangkap di depan dada dan berlutut dia berkata kepada induk rusa, “Engkau bukan seekor rusa biasa, engkau pasti jelmaan dari Budha.”

“Welas asihmu membuat orang sangat terharu, kejujuran dan imanmu membuat saya sangat malu. Silahkan engkau kembali, saya tidak akan menyakiti Anda lagi dan bahkan mulai saat ini saya tidak akan menyakiti seekor binatang pun,” kata si pemburu itu.

Dari cerita di atas diketahui bahwa sifat welas asih dan kejujuran dari induk rusa ini akhirnya membangkitkan niat baik serta membangkitkan watak dasar dan sisi baik dari pemburu tersebut.

1 comments:

HUNG said...

cerita yg sangat baik dan mudah di serap.....thx

Post a Comment

Menarik