S : Mbah, aku mau nanya sesuatu, boleh nggak?
M : Boleh.
S : Kenapa hidupku selalu sial?
M : Ya nggak papa tho, Le!
S : Nggak papa gimana tho, Mbah?
M : Itu sudah jalur kehidupanmu.
S : Masak sial terus?
M : Maunya kamu itu apa?
S : Mbok ya sekali-kali seneng gitu. Bisa terawang aku kan?
M : Buat apa?
S : Biar bisa introspeksi dan syukur-syukur dapat solusi.
M : Jika pernah nonton Men In Black (MIB) 3, disitu Agent K, berkata “Jangan ajukan pertanyaan yang jawabannya tak ingin kau tahu”.
S : Wah, Mbahe gaul juga ternyata. Sudah aki-aki masih suka nonton film.
M : Iya iyalah, masak iya dong. Duren dibelah bukan dibedong.
S : Qiqiqi. Belum pernah nonton, maklum tongpes.
M : Di Al Qur’an juga sudah ada, meski dengan redaksional berbeda. Makanya kalo ngaji sampai khatam lalu dilanjutkan bahasan asbabun nuzul dan wurudnya. Baru Iqro’ Satu sudah mrotol.
S : Terus?
M : Nabrak, grobyak!
S : Hadeuwh, Mbahe ikutan jadi Alay.
M : Ciyuss? Enelan?
S : Pliss deh Mbah, yang serius! Dikasih nasehat, gitu lho!
M : Oke2. Intinya dalam kehidupan kita harus Qona’ah (Narima Ing Pandum), lakukan segala ikhtiar, hindari prasangka.
S : Kalau sengsara terus, gimana?
M : Udah nasib.
S : Nasib baik, mengapa engkau tak biarkan aku menggelayut di pundakmu itu?
M : Halah halah sok puitis! Lempar panci nih, klonthang!
S : He he he, nggak kena!
M : Panggil Satpol PP, kalo gitu!
S : Wah, Mbahe beraninya keroyokan? Kok bercanda melulu? Gimana nasibku ini?
M : Terima saja, anggap sebagai elemen keseimbangan alam. Bukankah kiamat akan hadir jika faktor keseimbangan alam telah lenyap?
S : Maksudnya Mbah, aku kok nggak ngerti?
M : Di dunia ini, ada siang ada malam, ada lelaki ada perempuan, ada senang ada sedih. Jadi jika ada yang sial, berarti kan ada yang beruntung. Kebetulan kamunya dapat jatah sial. Eh, jangan-jangan kamu itu Wali lho. Seorang wali biasanya mendapat ujian yang menyakitkan. Kalau memang nggak Wali, ya nggak masalah, hitung-hitung mengurangi siksa di akhirat sana!
S : Kok nggak asyik banget sih Mbah?
M : Nggak asyik gimana? Emangnya Dangdut Koplo?
S : Huft.
M : Hmmm!
Tags :
kisah Bijak
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment