Monday, June 11, 2012

Bahasa Aneh -- Dongeng dari Negeri Swiss

Dahulu kala hiduplah di Negri Swiss sebuah keluarga bangsawan. Mereka hanya memiliki seorang putra tunggal. Tapi, Putranya itu bodoh dan malas belajar.

Lalu berkatalah Ayahandanya kepadanya,“ Putraku yang terkasih, Engkau harus pergi dari sini. Aku akan mengirim Engkau ke seorang guru yang akan memberimu pelajaran. Aku menginginkan seorang putra yang pandai. “

Lalu pergilah Putra Bangsawan itu ke sebuah kota lain dan tinggal selama satu tahun dengan guru tersebut. Setelah itu, kembalilah Putra Bangsawan itu ke istananya.

Tanya Ayahandanya,“ Putraku, Engkau telah pergi selama satu tahun. Ayo, katakan apa yang telah Kau pelajari ?“
Jawab putranya,“ Baik Ayahanda, sekarang aku sudah bisa menggonggong seperti anjing, saya telah mengerti bahasa mereka.

“ Apa…. ?? “ teriak Ayahandanya dengan marah, “Kamu tidak belajar sedikit pun ? Pergi dari sini, Kamu bukan Putraku lagi Aku tidak ingin melihat kamu lagi di istana ini “

Lalu Putra Bangsawan itu meninggalkan istana ayahnya dan pergi mengembara berhari hari bahkan berminggu minggu lamanya. Suatu ketika tibalah ia di sebuah puri. Waktu itu sudah malam dan ia ingin menginap di puri tersebut. Tuan pemilik puri pun mengijinkannya. “ Di bawah sana, di sebuah menara itu kamu boleh tidur. Tentu saja tempat itu sangat berbahaya. Tiga anjing liar tinggal di sana. Anjing anjing tersebut juga memakan manusia. Semua orang sangat takut dengan mereka.“ Tetapi, Pemuda Bangsawan itu tidak memiliki rasa takut sedikit pun dan melangkah ke arah menara tersebut.

Pagi berikutnya muncullah ia dari menara tersebut dan dalam keadaan segar bugar. Lalu kata Putra Bangsawan tersebut kepada pemilik puri itu,“ Saya telah berbicara dengan anjing anjing liar itu. Saya berbicara dalam bahasa mereka. Anjing anjing itu dulunya juga manusia. Sampai saat ini mereka tinggal di sana untuk menjaga sebuah harta karun. Harta karun itu harus kita keluarkan.“

Maka kata Tuan Puri tersebut dengan senang hati ,“Pergilah dan ambilah harta karun itu “ Lalu Putra Bangsawan itu turun lagi dan tak lama kemudian sungguh memanggul sebuah peti emas.

Sejak hari itu, Orang orang tidak lagi melihat dan mendengar suara dari anjing anjing itu. Orang orang itu kini hidup tanpa rasa takut akan anjing anjing itu. Akhirnya Pemilik Puri itu menerima Putra Bangsawan itu seperti putranya sendiri. Keduannya hidup lama dengan bahagia dan damai.

No comments:

Post a Comment