Gandum dan Ilalang adalah dua tanaman yang sangat mirip, tetapi sebenar-nya sangat berbeda. Gandum adalah makanan pokok yang sangat berguna bagi manusia, sedangkan lalang sama sekali tidak berguna. Bahkan lalang lebih banyak menyerap sari makanan dari tanah, sehingga mengganggu pertumbuhan gandum. Sayangnya lalang dan gandum baru dapat dibedakan ketika bulir-bulir-nya ke-luar. Dan, lalang yang dicabut sebelum waktunya bisa membuat gandum turut tercabut.
Satu-satunya cara memisahkan Ilalang dan Gandum adalah dengan menunggunya sampai saat menuai tiba. Seumpama lalang dan gandum, begitulah orang jahat tetap dibiarkan hidup di dunia ini bersama orang baik, meski mereka membawa penderitaan bagi orang-orang baik. Alam ini akan memperlakukan sama pada seluruh ciptaan-Nya, baik yang berbuat jahat atau yang berbuat baik. Dia masih memberi kesempatan kepada yang jahat supaya bertobat dan bisa memperoleh Kesadaran, juga memberi kesempatan kepada yang baik untuk terus bertumbuh dan Berguna .
Justru dengan adanya “Ilalang”, maka “Gandum” ditantang untuk bisa tumbuh makin kuat, makin tahan uji, dan makin berkualitas.
Kita telah diajar untuk panjang sabar mengikuti filosofi Gandum dan Ilalang ini karena segala sesuatu ada waktunya;
Kita harus memberi kesempatan kepada setiap orang untuk berubah dan bertumbuh lebih baik, bukannya cepat2 menghakimi dan menghukum nya .
Kita harus memiliki kasih yang besar bagaikan kita merawat “gandum” di ladang , hendaknya kita juga terus bertumbuh seiring waktu dalam kasih dan kebenaran yang sejati.
MESKI ILALANG HARUS TUMBUH DI ANTARA GANDUM TAPI GANDUM HARUS TERUS TUMBUH KUAT DAN MERANUM.
0 comments:
Post a Comment