"Hanyalah orang yang berani gagal total yang akan meraih keberhasilan total" - John F. Kennedy
Hidup bagaikan air, mengalir apa adanya tanpa pernah berbalik. Tak pernah berhenti meski sekejap saja, tak peduli rintangan yang menghadang, tak peduli penghalang yang melintang, tetap memperlihatkan keindahannya meski berbagai masalah dihadapi. Menjadi komponen terpenting dalam sejarah manusia, begitu banyak manfaat namun sangatlah sedikit mudaratnya. Siapa sih yang tidak mau hidup seperti itu?
Tapi nyatanya kehidupan tak pernah semulus yang kita harapkan. Tak pernah ada hidup yang seperti jalan tol, mulus dan lurus sejauh mata memandang, tak berliku-liku dengan tajamnya, indah dan tanpa halangan, tak pernah ada hidup seperti itu. Dalam hidup ini pastilah ada masalah dan tantangan yang menerpa kita yang menyebabkan kita menghadapi kegagalan. Tapi apa itu Tantangan Hidup dan apa juga Kegagalan?
Menurut Roger, tantangan kehidupan adalah bagian dari perjalanan hidup supaya kita menjadi lebih cerdas menghadapi tantangan kehidupan. Dan sy pribadi lebih mengarahkan tantangan hidup merupakan suatu cobaan dari Tuhan yang hanya dapat dihadapi dengan sebuah usaha serta kerja keras dengan memanfaatkan kesempatan yang ada dan berlandaskan keyakinan dan ketegaran. Tantangan hidup memang banyak memberi dampak negatif terutama bagi orang-orang yang tidak tahu bagaimana memposisikan dirinya dalam satu masalah serta tidak cukup bijak untuk mengambil pelajaran. Banyak tantangan hidup yang sy terima di umurku yang baru menginjak remaja ini tapi hal itu bukanlah suatu hal yang dapat menghalangiku untuk tersenyum meskipun tak sedikit pula tantangan yang membuatku meneteskan air mata dan menemui kegagalan.
Sedangkan kegagalan berasal dari kata gagal adalah suatu kondisi dimana kita tidak mampu mencapai atau meraih sesuatu yang kita inginkan. Semua orang pastilah mengalami kegagalan pada suatu hal di dalam kehidupan ini, tak terkecuali sy, kegagalan sudah tak asing bagi sy pribadi.
Dalam hidup yang sempit ini kerap kali kita menghadapi kegagalan. Sudah menjadi kebiasaan kita bahwa setelah mengalami apa yang namanya kegagalan, kita cenderung lebih berhati-hati serta takut pada kegagalan bahkan ada beberapa yang mengurungkan mimpi serta harapannya setelah tersandung kegagalan. Namun jika kita mengatakan bahwa diri kita itu adalah seseorang yang cerdas, seharusnya sekeras apapun benturan yang menerpa hidup ini bukanlah apa-apa, begitu banyaknya kegagalan seharusnya tidak membuat kita semakin terpuruk ! Tapi justru keputusasaan yang kita rasakan itu seharusnya membuat kita berkembang menjadi pribadi yang lebih baik, jangan menjadikan kegagalan sebagai waktu berputusasa namun menjadikan kegagalan sebagai kesempatan intropeksi diri, memahami kelebihan terutama kekurangan yang ada, memaknai dan mengambil hikmah dari kegagalan itu, nah dari sinilah kemuliaan yang sesungguhnya itu muncul. Karna kita takkan pernah belajar dari kesuksesan melainkan kita belajar dari kegagalan ! itulah motivasi sesungguhnya.
Sungguh mulia menurut sy, melihat seseorang yang gagal namun sangat rendah hati untuk mengakui kesalahannya, cukup bijak untuk mengambil hikmah dari kegagalannya dan berani untuk memperbaiki kesalahannya. Maka sangatlah cerdas orang yang menganggap kegagalan hanyalah sebagai perubahan arah sementara yang akan mengarahkannya ke jalan yang lurus menuju kesuksesan dengan melakukan kembali hal yang dianggap gagal dengan lebih cerdik.
Kegagalan itu berhubungan dengan pikiran serta tindakan, dimana pikiran dan tindakan itu saling berhubungan satu sama lain, berpikir dan bertindak ini juga merupakan salah satu penyebab dari kegagalan(untuk salah dua , salah tiganya silahkan cari sendiri :D ), apa sajakah itu? berikut merupakan penyebab kegagalan versi sy.
1. Orang yang hanya berpikir tapi tak mau bertindak
2. Orang yang langsung bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu
Orang yang gagal itu biasa dan kegagalan itu tidaklah buruk selama kegagalan itu tidak mengarah dan berujung pada "menyerah". Sungguh memalukan orang yang menyerah apalagi menyerah dalam menggapai mimpinya hanya karna terjatuh oleh kegagalan sesaat. Menurut John Charles Salak orang yang gagal lalu menyerah itu dibagi menjadi dua kelompok ; yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya dan mereka yang melakukan kegagalan dan tidak pernah memikirkannya.
Menurut Paul G. Stoltz, Phd, dalam bukunya berjudul Adversity Quotient (AQ), ada tiga tipe manusia dalam analogi mendaki gunung:
1. Quitters – orang-orang yang mudah menyerah, sehingga kehidupan mereka semakin terpuruk dalam kemalangan.
2. Campers – orang-orang yang mudah puas dengan apa yang sudah dicapai, sehingga kehidupan mereka biasa-biasa saja.
3. Climbers – orang-orang yang selalu optimis, berpikir positif dan terus bersemangat kerja sampai benar-benar mendapatkan yang mereka
inginkan.
Ayo kita bahas satu persatu ! mulai dari nomor satu. Hmmm.....
1. Rasanya yang disebut Quitters ini sudah tak asing dalam kehidupan ini, biasanya orang yang masuk kategori ini malah menganggap kegagaln sebagai kesempatan berputusasa, tidak pernah mengakui dan membenahi kesalahannya, melakukan hal yang sama tanpa pernah dipelajari kembali alhasil kegagalan yang bertubi-tubi yang didapatkannya dan semakin terpuruklah orang tersebut.
2. Campers, tak jarang begitu banyak orang yang termasuk dalam tipe ini. Mereka pada umumnya hanya mengambil jalur aman, tidak mau mengambil resiko. Namun mudah puas pada hasil yang dicapai, menurut sy bukanlah hal bagus, karena puas dengan mudahnya terhadap satu hal yang dicapai tidak akan memberi suatu motivasi lebih yang menuntut orang tersebut bekerja lebih keras untuk mencapai yang lebih baik.
3. Inilah yang terbaik dari segalanya, Climbers. Menurut sy orang-orang yang masuk kategori ini secara garis besar adalah para penemu atau tokoh dunia yang sangat terkenal, seperti Thomas Alfa Edison(salah satu penemu paling berpengaruh), Kolonel Harland Sanders(pendiri KFC), Albert Einstein(ilmuwan terbesar abad ke-20), Bill Gates(pendiri Microsoft), Antonio Meucci( penemu Telepon yang sebenarnya), dan masih banyak lagi ! Mereka seakan tidak pernah puas pada apa yang dicapainya, terus berimajinasi untuk menciptakan hasil yang lebih baik. Dalam hidup, mereka menemui begitu banyak kegagalan namun tidak menyerah justru menganggap kegagalan itu hanyalah sebuah batu loncatan yang pada akhirnya menemui kesuksesan meskipun sempat bertemu kegagalan yang membuat putus asa
Banyak orang berkata bahwa Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, dan sy setuju dengan itu. Namun secara pribadi sy lebih menganggap kegagalan adalah sebuah keberhasilan kecil yang tak terlihat, hanya bisa dirasakan jika kita benar-benar memaknai kegagalan.
Coba kita simak apa yang dikatakan salah satu tokoh penemu dunia kita, Thomas Alfa Edison. Ketika ditanya akan kegagalannya justru ia hanya menjawab “Aku tidak gagal, aku berhasil membuktikan bahwa 9.999 jenis bahan mentah itu tidak bisa dipakai. Aku akan meneruskan percobaan ini sampai menemukan bahan yang cocok”
Tantangan hidup memang tak ada habisnya menyerang kita, seakan tak pernah puas melihat kita menderita di dunia ini, tapi sebenarnya tantangan hidup bukanlah suatu persoalan yang patut dipermasalahkan sepenuhnya. Tantangan hidup yang terkadang memberi kegagalan dapat menjadi awal dari sebuah kesuksesan, dan memberikan kita pembelajaran, hal itu bergantung pada cara kita memahami kegagalan sendiri. Oleh karena itu jadilah orang yang selalu mengintropeksi diri dari tantangan hidup, semua kegagalan di dunia ini memiliki arti tersendiri dan memberi peringatan akan suatu hal yang harus diperbaiki sebelum keterpurukan dan penyesalan benar-benar mendatangi kita.
"Our greatest glory is not in never falling, but in rising everytime we fail. – Kejayaan tertinggi bukan karena kita tidak pernah jatuh, melainkan karena kita selalu bangkit lagi ketika gagal," cetus Confucius.
Cobalah untuk bernostalgia sejenak, coba rasakan segala masalah yang pernah menerpa kita hingga detik ini dan tanyalah pada hati kalian seberapa banyak pelajaran yang pernah kalian ambil. Rasakan, rasakan dengan sepenuh hati bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, jadikan kegagalan sebagai batu loncatan untuk meraih kesuksesan dalam hidup ini, dan menjadikan tantangan hidup sebagai ajang menuju kekedewasaan dan kebijaksanaan. Dengan begitu kita dapat bangkit dari keterpurukan dan kekecewaan yang selalu mengitari kehidupan ini.
Kunci untuk menuju kegagalan, keputusasaan, keterpurukan itu banyak sebetulnya, namun kunci menuju kesuksesan hanyalah satu yaitu kegagalan. Maka BERANILAH GAGAL !
0 comments:
Post a Comment